Workshop UNY Hadirkan Inovasi AI untuk Guru: Penilaian Keaktifan Siswa Kini Lebih Objektif

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melatih guru SMKN 1 Seyegan menggunakan sistem pendeteksi keaktifan siswa berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung pembelajaran yang lebih objektif dan interaktif.

 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi digital pendidikan. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Penugasan Dosen Berkegiatan di Luar Kampus (DLK), tim dosen UNY bersama mahasiswa menyelenggarakan Workshop “Penggunaan Sistem Pendeteksi Keaktifan Siswa Berdasarkan Gestur Tubuh Terintegrasi Website” di SMKN 1 Seyegan.

C:\Users\ERON\Downloads\20250829_141315.jpg
Pemateri menyampaikan materi pengantar tentang Artificial Intelligence dalam pendidikan

 kepada guru SMKN 1 Seyegan.

Kegiatan ini diinisiasi untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi guru dalam menilai keaktifan siswa di kelas. Selama ini, penilaian partisipasi siswa masih bersifat subjektif, sehingga rawan bias. Melalui sistem berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), guru kini dapat memantau keterlibatan siswa secara objektif dan real-time.

Ketua tim pelaksana, Herjuna Artanto, M.Pd., menjelaskan, “Sistem ini hadir untuk membantu guru menilai keaktifan siswa secara lebih akurat. Dengan teknologi deteksi gestur tubuh yang terintegrasi website, guru bisa memperoleh data objektif yang mendukung pengambilan keputusan dalam pembelajaran.”

Workshop dilaksanakan secara interaktif. Para guru mendapatkan materi pengantar tentang AI, pemanfaatannya dalam dunia pendidikan, hingga praktik langsung penggunaan sistem pendeteksi gestur tubuh. Tidak hanya teori, peserta juga diajak mencoba teknologi secara nyata di kelas. Suasana workshop berlangsung dinamis dengan diskusi, tanya jawab, hingga simulasi penggunaan sistem.

C:\Users\ERON\Downloads\IMG_4897.JPG
Sesi praktik penggunaan sistem deteksi keaktifan siswa berbasis gestur tubuh, dengan tampilan hasil deteksi real-time pada layar.

Hasil evaluasi menunjukkan dampak positif yang signifikan. Rata-rata skor pengetahuan guru meningkat dari 80,67 pada pre-test menjadi 90,00 pada post-test dengan perbedaan yang signifikan secara statistik. Dari sisi usability, sistem juga dinilai baik, terutama pada aspek kemudahan penggunaan (skor 4,17) dan kemanfaatan (skor 4,01). Salah satu guru peserta memberikan testimoni, “Sistem ini sudah bagus, cuma perlu ditingkatkan lagi agar jangkauan deteksinya lebih luas.” Ucapan tersebut mencerminkan antusiasme sekaligus harapan agar inovasi ini terus dikembangkan sesuai kebutuhan lapangan. Selain aspek teknis, kepuasan peserta terhadap kegiatan pun tercatat sangat tinggi. Evaluasi program menempatkan aspek pemateri sebagai yang paling diapresiasi (skor 4,47), disusul oleh fasilitas, materi, serta metode & media pelatihan. Hal ini menunjukkan kualitas penyelenggaraan workshop dinilai berhasil dan berdampak nyata bagi peserta. Perwakilan Kepala SMKN 1 Seyegan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi UNY. Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah penting untuk menyiapkan guru menghadapi era pembelajaran berbasis teknologi. Kegiatan ini sejalan dengan komitmen UNY dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada aspek Pendidikan Berkualitas, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi sebagai motor penggerak inovasi pendidikan di masyarakat. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan guru tidak hanya semakin melek teknologi, tetapi juga mampu menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif, akurat, dan relevan dengan kebutuhan zaman. (CSP & JUN)

Indonesian